Dr. Muhammad Idris Usman: Madrasah Harus Jadi Tempat Bahagia bagi Peserta Didik
SUARATA, Pinrang — Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Wahyuddin Hakim, M.Hum, membuka secara resmi Workshop Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan Deep Learning bagi guru madrasah ibtidaiyah se-Kabupaten Pinrang. Kegiatan ini digelar di Aula Pondok Pesantren Al Mazakhirah Baramuli, Rabu (5/11/2025).
Dalam sambutannya, Dr. Wahyuddin Hakim menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kasih sayang di lingkungan belajar.

“Kurikulum Berbasis Cinta adalah upaya untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kasih sayang dalam proses belajar mengajar. Dengan pendekatan ini, guru bukan hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menumbuhkan empati, tanggung jawab, dan kesadaran spiritual pada siswa,” ungkap Wahyuddin Hakim.
Ia menilai bahwa pendekatan ini sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Agama dalam membangun pendidikan madrasah yang humanis dan religius.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pinrang, Dr. H. Muhammad Idris Usman, S.Ag., MA. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi atas pelaksanaan workshop ini dan berharap guru MI di Pinrang mampu menerapkan hasil pembelajaran di madrasah masing-masing.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi guru MI untuk beradaptasi dengan paradigma baru pembelajaran yang tidak hanya fokus pada pengetahuan, tetapi juga penguatan karakter. Dengan Kurikulum Berbasis Cinta, madrasah akan menjadi tempat yang menumbuhkan kebahagiaan dan semangat belajar,” ujarnya.
Idris menegaskan bahwa guru madrasah harus mampu menjadi fasilitator yang membangun suasana belajar penuh kasih, bukan sekadar pengajar materi.
Workshop ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kompetensi guru madrasah dalam menerapkan pembelajaran berbasis karakter dan spiritualitas. Melalui penerapan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan konsep Deep Learning, guru diharapkan lebih reflektif, inovatif, dan peka terhadap kebutuhan emosional siswa.
Kegiatan ini juga menjadi wadah kolaborasi antara madrasah, Kemenag Kabupaten Pinrang, dan Kanwil Kemenag Sulsel dalam memperkuat arah pendidikan berbasis nilai.
Pembukaan Workshop KBC dan Deep Learning oleh Kabid Penmad Kanwil Kemenag Sulsel menandai komitmen kuat dalam membangun paradigma baru pendidikan madrasah. Ke depan, implementasi Kurikulum Berbasis Cinta diharapkan mampu melahirkan peserta didik yang cerdas, berempati, dan berakhlak mulia. (***)

