Petaka Listrik di Pinrang: Dua Lansia Tewas, PLN Diminta Bertanggung Jawab

Petaka Listrik di Pinrang: Dua Lansia Tewas, PLN Diminta Bertanggung Jawab

SUARATA, PINRANG — Dua perempuan lanjut usia di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, meninggal dunia setelah tersengat listrik dari kabel induk milik PLN yang putus dan jatuh di halaman rumah mereka, Senin (22/12/2025). Peristiwa tragis ini terjadi di Dusun Benrangge, Desa Padaelo, Kecamatan Mattirobulu, dan memicu desakan agar pihak terkait bertanggung jawab.

Kedua korban diketahui bernama I Bondeng (70) dan I Nafia (68), saudara kandung yang tinggal bersama di sebuah rumah panggung. Insiden bermula saat salah satu korban turun dari rumah dan tanpa sengaja menyentuh kabel listrik telanjang yang terjatuh tepat di depan rumah.

Kepala Desa Padaelo, Muhammad Natsir, membenarkan bahwa kabel induk milik PLN dalam kondisi putus dan masih dialiri listrik saat kejadian.

“Kabel induk milik PLN putus dan jatuh di halaman rumah warga,” ujar Natsir kepada wartawan.

Melihat saudaranya terjatuh, korban lainnya spontan berusaha memberikan pertolongan. Namun karena tidak menyadari kabel tersebut masih beraliran listrik aktif, ia juga ikut tersengat hingga keduanya meninggal dunia di lokasi kejadian.

“Jadi dua meninggal sekaligus tanpa bisa ditolong,” tutur Natsir.

Peristiwa tersebut terjadi saat kondisi cuaca kering. Menurut Natsir, situasinya bisa jauh lebih fatal apabila kejadian berlangsung saat hujan.

“Beruntung belum hujan. Kalau hujan, bisa jadi lebih banyak warga yang terkena aliran listrik,” katanya.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kedua lansia tersebut tinggal bersama untuk menjaga seorang keponakan yang tengah sakit. Usai kejadian, seorang petugas berseragam bersama warga sekitar mengevakuasi korban dan membawa jenazah ke atas rumah untuk disemayamkan.

Koordinator ITCW Pinrang, Jasmir L Lintang, menilai terdapat indikasi kuat kelalaian dalam peristiwa ini dan mendesak aparat penegak hukum melakukan penyelidikan.

“Indikasi kelalaiannya ada. Kabel telanjang jatuh di halaman rumah warga hingga menyetrum dua penghuni rumah,” tegas Jasmir.

Ia menyoroti kondisi jaringan listrik di sejumlah wilayah Kabupaten Pinrang yang dinilai semrawut dan tidak memenuhi standar keselamatan.

“Banyak kabel melintang rendah dan tidak beraturan. Ini berpotensi menimbulkan kerugian materil bahkan korban jiwa,” ujarnya.

Desakan serupa juga disampaikan oleh Ramli, kerabat korban, yang meminta pihak PLN bertanggung jawab atas meninggalnya dua lansia tersebut.

Tragedi ini menambah daftar panjang insiden kelistrikan yang merenggut korban jiwa di Kabupaten Pinrang. Warga dan aktivis mendesak evaluasi menyeluruh terhadap jaringan listrik PLN agar kejadian serupa tidak kembali terulang, sekaligus menunggu langkah hukum dan klarifikasi resmi dari pihak terkait. (***)

Bagikan: