Tim Gerak Cepat Dinkes Sulbar Selidiki Sumber Keracunan Massal di Malunda
SUARATA, MAMUJU – Puluhan warga Desa Salutahongan, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, mengalami keracunan makanan usai menghadiri pesta pernikahan pada Selasa, 7 Oktober 2025. Hingga Sabtu (11/10/2025) malam, tercatat 36 warga terdampak, seluruhnya dalam kondisi stabil tanpa korban jiwa.
Kasus keracunan bermula setelah warga menghadiri pesta pernikahan di Dusun Salubiru. Sehari setelah acara, sejumlah warga mulai mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, demam, dan sakit kepala. Hidangan yang disajikan dalam acara tersebut meliputi nasi putih, ayam goreng, sayur sup, telur rebus, ikan goreng, dan acar.

Kasus pertama dilaporkan ke UGD Puskesmas Malunda pada Rabu, 8 Oktober 2025 pukul 09.30 WITA. Jumlah pasien terus bertambah hingga mencapai 30 orang pada 10 Oktober, dan meningkat menjadi 36 orang pada keesokan harinya.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, dr. Hj. Nursyamsi Rahim, mengatakan pihaknya segera menurunkan Tim Gerak Cepat (TGC) bersama tim surveilans, tenaga kesehatan lingkungan, serta petugas laboratorium untuk melakukan investigasi lapangan.
“Kami telah menelusuri sumber kasus, termasuk mengambil sampel air yang digunakan masyarakat dan pada saat acara berlangsung. Untuk sampel makanan sudah tidak memungkinkan karena telah habis dikonsumsi,” ungkap dr. Nursyamsi. Ia menambahkan bahwa hasil uji laboratorium masih dalam proses.
Dari total 36 pasien, 26 orang dirawat di Puskesmas Malunda, dua orang dirujuk ke RSUD Majene, dan delapan lainnya telah dinyatakan sembuh. Penanganan medis dilakukan secara intensif dengan pemasangan infus, pemberian obat, observasi, hingga oksigen bagi pasien yang mengalami sesak.
Pemerintah Provinsi Sulbar di bawah kepemimpinan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga memastikan seluruh pasien memperoleh layanan kesehatan optimal hingga pulih sepenuhnya. Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Majene untuk pemantauan lanjutan serta penyelidikan epidemiologi.
Seluruh pasien kini dilaporkan dalam kondisi stabil. Pemerintah daerah bersama instansi kesehatan terus melakukan pemantauan agar kasus serupa tidak kembali terjadi di wilayah Sulawesi Barat, khususnya di Kabupaten Majene. (***)

