Dataran Tinggi Parepare dan Prosepek Budidaya Kopi

Dataran Tinggi Parepare dan Prosepek Budidaya Kopi

SUARATA.Com,PAREPARE–Kota Parepare merupakan salah satu wilayah dengan luas yang paling kecil dibanding dengan daerah atau Kabupaten/Kota lain di Sulawesi Selatan.

Kota Parepare memiliki luas 99,33 km2  dengan kondisi topografi yang relative datar dan berbukit. Kota Parepare lebih dikenal dengan tepi laut atau pantainya, karena merupakan tempat berlabuhnya kapal-kapal Pelni.

Namun dibalik itu, Kota Parepare juga memiliki bukit atau pegunungan yang letaknya berada di Kecamatan Bacukiki, tepatnya di Kelurahan Watang Bacukiki dan Kelurahan Lemoe.

Selain potensi perairan laut (pantai), Kota Parepare juga memiliki Kawasan hutan lindung yang mencapai kurang lebih 2.000 hektar yang tersebar di pegunungan di Kecamatan Bacukiki, dengan potensi panorama yang cukup menarik termasuk potensi alam atau tanaman/pohon didalamnya.

Bacukiki merupakan salah satu penghasil jambu mente dan kemiri yang ada di Kota Parepare, termasuk di Sulawesi Selatan. Selain itu, ternyata juga memiliki potensi tanaman Kopi Robusta dan Arabika yang saat ini dibudidayakan oleh salah satu Kelompok Tani Hutan yakni KTH. Alam Jaya yang diketuai oleh Abd. Samad.

Budidaya kopi khususnya robusta (coffea canephora) ini sudah dilakukan kurang lebih 3 tahun, dan saat ini telah membuahkan hasil berupa produksi kopi yang sudah dinikmati dan dipasarkan oleh anggota kelompok.

Sebagai salah satu kelompok masyarakat yang berada disekitar hutan yang telah diberi akses legal melalui Program Perhutanan Sosial dengan skema Hutan Kemasyarakatan (HKm), KTH. Alam Jaya tentu tetap memperhatikan prinsip-prinsip kelestarian dalam pengelolaan kawasan hutan lindung, sehingga pola Agroforestry menjadi salah satu pilihan yang tepat diterapkan di lokasi tersebut, tepatnya di Bulu Roangnge.

Bagikan: